Close

February 11, 2021

3 Cara Efektif Mengatasi Kebiasaan Menunda Waktu Belajar (Procrastination)

Cara Mengatur Waktu Belajar

Pahamifren, siapa di antara kamu yang masih suka menunda waktu belajar? Biasanya, penundaan waktu belajar atau yang dikenal dengan istilah procrastination terjadi karena kamu merasa memiliki banyak waktu melakukan hal tersebut pada waktu lain.

Padahal, kebiasaan ini justru bisa membuatmu semakin malas melanjutkan belajar dan merasa bodo amat sama ujian yang semakin dekat, lho. Kalau sudah begini, bisa-bisa target belajar kamu jadi terhambat, atau bahkan tidak tercapai sama sekali. Kacau banget kan?

Tapi, jangan panik dulu! Kali ini Mipi mau bahas metode yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi masalah procrastination ini, berdasarkan cuitan Twitter Kak Fikri pada tanggal 26 April 2020 lalu. 

Siapa yang masih suka menunda waktu belajar? Bagaimana cara mengatasinya?

Dalam utas tersebut, Kak Fikri mengartikan procrastination sebagai situasi di mana otak kita secara enggak sadar menganggap bahwa diri kita di masa depan merupakan orang yang berbeda dengan diri kita saat ini. Akibatnya, saat menunda waktu belajar, kita merasa seperti menyerahkan pekerjaan kita ke orang lain.

Mengatasi Kebiasaan Menunda Waktu Belajar

Supaya enggak menunda pekerjaan, Kak Fikri mengingatkan kalau ada dua hal yang bisa kita lakukan. Pertama, lebih terhubung dengan diri kita di masa depan. Kedua, memetakan masalah dan planning.

Dengan 2 hal itu, kamu tahu rencana apa yang bisa kamu raih untuk mencapai tujuan di masa depan. Jadi, kamu lebih produktif di masa sekarang dan enggak bakal menunda-nunda pekerjaan lagi deh. Yuk, kita bahas hal tersebut satu per satu.

Lebih Terhubung dengan Diri di Masa Depan

Bisa dibilang, menghubungkan diri kita dengan masa depan membuat kita mampu berpikir panjang. Bayangkan kalau kamu menjadi dirimu di masa depan.

Apa yang bakal kamu bilang ke diri kamu saat ini? Misalnya, di masa depan kamu berhasil masuk PTN favorit, maka bisa jadi yang kamu bilang untuk dirimu saat ini yaitu kalimat terima kasih karena telah giat belajar, atau menyemangati kamu di masa sekarang untuk lebih giat belajar lagi.

Kak Fikri menyimpulkan langkah utama untuk bisa lebih terhubung dengan diri kamu di masa depan adalah dengan memvisualisasikan impian secara positif. Berimajinasilah tentang apa yang mau kamu raih. Secara otomatis, kamu akan berpikir apa yang ingin kamu raih itu sangat mungkin terwujud. Kalau kamu tidak berpikir seperti itu, kamu jadi tidak percaya dengan impianmu dan menjadi semakin malas untuk produktif.

Sebenarnya, ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menghilangkan kebiasaan menunda waktu belajar.

Selain itu, memvisualisasikan impian secara positif juga membuat kepercayaan diri kamu semakin tinggi. Jika rasa percaya dirimu tinggi, kamu lebih mampu mendapatkan apa yang kamu mau. Meskipun terkadang enggak sama persis, kamu akan mendapatkan penggantinya yang bernilai sama. Tapi perlu diingat, pikiran positif tidak boleh overdosis, harus sesuai porsi, Pahamifren.

Kalau visualisasi impiannya terlalu positif, kamu akan merasakan mental attainment. Kamu bakal mikir semua hal pasti tercapai dengan sendirinya, jadi malah terlena deh.

Contohnya, kamu berpikir Matematika sangat gampang, eh yang ada jadi menunda waktu belajar Matematika, atau bahkan enggak belajar sama sekali. Waktu nilai Matematika jelek, baru menyesal.

Sebaliknya, ketika kamu punya kepercayaan diri rendah, mau membuat pikiran jadi positif tetap saja negatif dan justru membuat kamu stres. Hal ini karena kamu tidak benar-benar yakin bahwa kamu bisa meraihnya. Kalau kata Kak Fikri, visualisasi impian dan kepercayaan dirimu jadi tidak sinkron, dikasih +5 tapi punya -5 hasilnya tetap saja 0.

Memetakan Masalah dan Planning

Langkah kedua agar kamu tidak menunda waktu belajar yaitu dengan memetakan masalah dan planning. Hal ini masih berkaitan dengan visualisasi impian. Setelah memvisualisasikan impian, kamu bisa mengontraskannya dengan realitas melalui pemetaan masalah dan planning. Kak Fikri menyebutkan, ada empat unsur dalam pemetaan ini, yaitu wish, outcome, obstacle, dan plan.

Secara lengkap, kamu bisa menggunakan empat unsur tadi untuk memetakan masalah dan membuat plan sebagai berikut:

  1. Wish, untuk menentukan target yang realistis dan menantang.
  2. Outcome, untuk mengetahui kepuasaan jika targetnya tercapai. Apakah senang? Bangga?
  3. Obstacle, untuk mengetahui rintangan atau hal-hal yang membuat target kamu tidak tercapai.
  4. Plan, untuk mencari cara mengatasi obstacle, hingga akhirnya target dapat tercapai secara optimal.

Melaksanakan Plan

Menurut Kak Fikri, kalau kamu tidak punya strategi pemetaan masalah dan plan seperti di atas, terus tujuan kamu tidak tercapai, ya itu wajar.

Sesuai kata orang fail to prepare sama dengan preparing to fail. Tapi, target belajar kamu juga bisa menjadi fail kalau kamu tidak punya self control melaksanakan rencana yang kamu buat. Di sini pentingnya delaying gratification, yaitu kemampuan menahan diri mendapatkan kesenangan saat ini untuk mendapatkan kesenangan yang lebih besar nanti.

Contohnya, saat kamu merencanakan strategi belajar efektif UTBK pada malam hari ini, eh tiba-tiba dapat ajakan teman untuk nongkrong. Kalau enggak punya kemampuan delaying gratification, kamu bakal memilih nongkrong sama teman karena saat ini hal itulah yang kamu pikir lebih menyenangkan. Akibatnya, kamu jadi menunda waktu belajar lagi deh.

Intinya, dengan adanya kemampuan delaying gratification, kamu tahu mana yang lebih menjadi prioritasmu mencapai tujuan. Kamu bisa mengasah kemampuan ini dengan banyak-banyak bersyukur, serta menciptakan lingkungan yang sehat dan punya tujuan sama denganmu.

Menurut Kak Fikri, biasanya kita cenderung mengikuti geng kita. Jadi, kalau kamu mencari geng pertemanan yang semangat belajarnya tinggi, kamu pasti jadi ikutan lebih rajin belajar dan tidak menunda waktu belajar lagi.

Membuat plan dan cara belajar efektif, dapat membantu kamu untuk menghilangkan kebiasaan menunda waktu belajar.

Di akhir utasnya, Kak Fikri menekankan pentingnya tidak memupuk kebiasaan menunda pekerjaan atau waktu belajar. Kalau akibatnya pekerjaan atau proses pembelajaran kamu enggak beres, yang ada kamu malah kesal dan dendam sama diri sendiri.

Itu malah menumpuk perasaan negatif dan membuatmu susah belajar, karena mood pun menjadi jelek. Maka dari itu, lebih baik memaafkan diri sendiri, perbaiki, dan mulai tatap masa depan!

Nah, itu dia cara efektif mengatasi kebiasaan menunda waktu belajar atau procrastination ala Kak Fikri. Biar kamu tidak menunda waktu belajar lagi, kamu juga bisa cobain fitur Jadwal Belajar Pahamify, lho. Fitur ini memberikan pengaturan porsi jadwal belajar yang pas, serta pengingat waktu belajar untuk mengejar tujuan kamu di masa depan!

Bagi pejuang UTBK, kamu pun dapat mencoba latihan soal UTBK ter-update melalui fitur Try Out Online Pahamify. Try Out Pahamify dilengkapi video pembahasan yang menarik sehingga proses belajarmu dijamin semakin seru dan enggak membosankan.

Yuk, download aplikasi Pahamify di link ini sekarang dan manfaatkan fitur-fitur kerennya sebagai #TemanPersiapanUTBK terbaik. Cek artikel menarik lainnya dari Pahamif di sini.

Penulis: Fitri Dewanty – SEO Content Writer Pahamify

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *