Close

May 29, 2021

Untuk Orang Tua: Ini 5 Cara Mendidik Anak agar Cerdas dan Percaya Diri

Setiap orang tua pasti ingin memiliki anak cerdas dan percaya diri. Peran orang tua dalam mendidik anak, sekaligus memantau pendidikan karakter anak terbukti efektif menumbuhkan hal-hal tersebut. Bagi anak SMA, inilah masa yang tepat membangun kecerdasan dan kepercayaan dirinya lebih maksimal. Lantas, bagaimana cara mendidik anak SMA agar cerdas dan percaya diri? Apa saja hal-hal yang bisa Bapak dan Ibu lakukan? Yuk, simak infonya di ulasan ini!

Kecerdasan dan Kepercayaan Diri Anak

Sebelum membahas tips mendidik anak, Bapak dan Ibu perlu tahu terlebih dahulu maksud kecerdasan maupun kepercayaan diri anak. Pada dasarnya, kecerdasan adalah perkembangan akal budi yang mencerminkan kemampuan memproses informasi, termasuk memperkenalkan pembelajaran, pemahaman, penalaran, dan pemecahan masalah dalam diri anak. Kecerdasan ini memengaruhi berbagai perilaku sehari-hari.

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Psychology Spot, kecerdasan anak diturunkan dari gen ibu. Namun, hal tersebut bukanlah hal mutlak. Bisa saja, orang tua memiliki kecerdasan rendah, tapi sang anak memiliki IQ tinggi atau sebaliknya. Selain faktor genetik, kecerdasan anak juga tergantung lingkungan maupun pendidikan yang mereka dapatkan.

Sementara itu, kepercayaan diri adalah rasa yakin anak bahwa dirinya mampu melakukan sesuatu. Dasar dari mengembangkan sikap percaya diri yaitu anak perlu merasa aman dan nyaman atas dirinya sendiri.

Sebagai orang tua, Bapak dan Ibu pasti sedih apabila mendengar anak-anak mengatakan hal negatif tentang diri mereka kan? Apalagi, saat SMA biasanya anak mulai menjadi lebih kritis terhadap diri sendiri. Nah, untuk mencegah penurunan kepercayaan diri yang tajam pada anak SMA, peran Bapak dan Ibu dalam dukungan emosional sangatlah penting.

Cara Mendidik Anak agar Cerdas dan Percaya Diri

Jadi, bagaimana cara agar orang tua dapat membantu anak dalam membangun kecerdasan dan rasa percaya diri? Berikut adalah beberapa cara mendidik anak yang bisa Bapak dan Ibu ikuti:

Tidak Terlalu Mengatur Anak

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan orang tua saat mendidik anak yaitu terlalu mengatur. Perlu Bapak dan Ibu tahu, anak yang hidup dengan orang tua terlalu memaksakan kehendaknya cenderung tumbuh menjadi anak tidak percaya diri. Anak juga menjadi mudah emosi, temperamental, dan sulit dikendalikan. Alih-alih mengatur, lebih baik Bapak dan Ibu membimbing sang anak mengembangkan keterampilannya.

Orang tua yang terlalu mengatur hanya akan merampas kesempatan anak untuk belajar. Padahal, kecerdasan dan rasa percaya diri dapat berkembang optimal karena pengalaman belajar. Maka dari itu, sebaiknya Bapak dan Ibu mulai menahan keinginan selalu mengendalikan apa yang anak akan lakukan.

Jangan mencoba mendidik anak dengan tujuan agar mereka menjadi seperti orang tuanya. Pahamilah bahwa anak punya karakter sendiri dan mereka akan tumbuh seperti apa yang mereka inginkan. Peran orang tua adalah mengarahkan, memantau, dan memberikan pandangan sehingga anak bisa berkembang dengan baik.

Membiarkan Anak Bereksplorasi

Saat anak berada di bangku SMA, biasanya mereka tertarik mengeksplorasi banyak hal untuk menemukan bakat dan minatnya. Supaya anak bisa mengembangkan kecerdasan dan rasa percaya diri dengan baik, biarkan mereka bereksplorasi. Mungkin Bapak dan Ibu berpikir, apakah membiarkan anak bereksplorasi sama seperti mengabaikannya? Jawabannya, tentu tidak sama!

Bapak dan Ibu membiarkan anak mencoba banyak hal baru yang disenanginya, namun bukan berarti tidak mengawasi mereka. Cari tahu, apakah yang dilakukan anak adalah hal baik? Kapan waktu tepat untuk turun tangan membantunya? Dengan begitu, Bapak dan Ibu tetap memantau perkembangan anak.

Sebenarnya, selain membuat anak cerdas dan percaya diri, membiarkan anak bereksplorasi juga berguna meningkatkan kreativitas serta kemandirian, lho. Hal ini karena anak terbiasa menjelajahi hal baru sendiri dan menemukan jawaban dari kemauannya. Jadi, anak tidak akan bergantung pada orang lain.

Tidak Menuntut Hasil Sempurna

Apakah di antara Bapak dan Ibu ada yang masih sering menuntut anak mendapatkan nilai 100 saat ujian? Sebaiknya, mulai hindari hal tersebut, ya! Memiliki ekspektasi tinggi dan menuntut hasil sempurna dari aktivitas, prestasi akademis, serta pencapaian anak dapat membuat perkembangan mereka terhambat. Bukannya menjadi cerdas dan percaya diri, anak justru merasa stres dan tertekan karena tuntutan orang tuanya.

Apabila anak selalu dituntut mencapai hasil yang sempurna, lama-kelamaan mereka akan kehilangan nilai dari proses belajar. Daripada menuntut, lebih baik Bapak dan Ibu membimbing anak agar capaian akademisnya berprogres seiring berjalannya waktu. Salah satu caranya yaitu dengan memberikan platform belajar yang tepat, seperti Pahamify. Sebagai aplikasi belajar online, Pahamify membantu orang tua mendukung anak belajar dengan cara seru dan bikin paham.

Intinya, sebagai orang tua, ada baiknya membiasakan diri tidak menjadikan kesempurnaan sebagai hal utama. Jangan sampai obsesi mendapatkan hasil sempurna dicontoh oleh anak sehingga mereka tidak bisa menjalankan dan menikmati hidup sewajarnya.

Fokus Pada Proses

Fokus pada proses bukan hasil merupakan cara mendidik yang tepat agar anak tumbuh cerdas dan percaya diri. Saat anak menunjukkan pencapaiannya, seperti “Ibu, aku mendapatkan nilai 90 dalam ujian Matematika!” Berikan respon yang fokus pada prosesnya, misalnya “Hebat! Bagaimana cara kamu berhasil melakukannya? Ibu penasaran deh.”

Umpan balik positif semacam itu akan membuat anak percaya diri, sekaligus mau berbagi cerita kepada Bapak dan Ibu. Enggak cuma itu, anak juga bisa belajar bahwa ketika mereka bekerja keras, tujuannya akan lebih mudah diraih.

Selalu Hargai Pendapat Anak

Mendengarkan apa pun yang anak utarakan termasuk peran orang tua dalam mendidik anak agar cerdas dan percaya diri. Bebaskan anak berpendapat supaya mereka merasa dekat dengan orang tuanya. Apabila ada pendapat anak yang baik, makan jangan ragu memujinya. Sementara jika pendapat anak salah, jangan langsung memarahinya, tapi beri respon dan penjelasan positif.

Alih-alih sekadar memuji atau memberi mereka penjelasan, sebaiknya Bapak dan Ibu juga menyertakan empati apa yang seharusnya anak rasakan. Contohnya, saat anak bercerita tentang pencapaiannya, berikan pujian dan tunjukkan empati, seperti “Wah, anak Bapak pinter banget deh! Kamu pasti merasa senang ya karena bisa menyelesaikan semuanya!” Hal ini secara tidak langsung membuat kepercayaan diri anak semakin meningkat.

Itulah beberapa tips parenting yang bisa orang tua terapkan untuk membantu anak cerdas dan percaya diri. Percayalah, anak-anak yang mendapatkan pendidikan tepat dari orang tuanya akan tumbuh dengan cara luar biasa. Selamat mencoba!

Untuk mendukung pendidikan akademis anak, Bapak dan Ibu bisa menggunakan aplikasi Pahamify. Dengan menerapkan metode PAHAMI framework (Petakan, Alami, Hubungkan, Monitoring, Iterasi), proses belajar di aplikasi Pahamify dijamin menyenangkan dan bikin paham.

Selain itu, fiturnya yang lengkap, mulai dari video materi menggunakan animasi, kelas online, rangkuman dan bank soal SMA, try out online, hingga jadwal belajar akan membuat anak lebih mudah meraih impiannya.

Bagi orang tua yang ingin memantau perkembangan pendidikan anaknya bersama Pahamify, Bapak dan Ibu juga bisa bergabung di PahamiParent Community. Di komunitas edukasi ini, Bapak dan Ibu dapat bertukar informasi seputar pendidikan anak, sekaligus mendapatkan webinar mingguan eksklusif. Gabung sekarang dengan klik di sini.

Yuk, pahami keinginan anak serta dukung masa depannya bersama Pahamify! Download aplikasi Pahamify sekarang dan manfaatkan semua fiturnya untuk raih impian.

Penulis: Fitri Dewanty – SEO Content Writer Pahamify

One Comment on “Untuk Orang Tua: Ini 5 Cara Mendidik Anak agar Cerdas dan Percaya Diri

mawar
September 25, 2021 at 2:59 am

informasi yang diberikan bagus, ada beberapa infomasi lain mengenai pedidikan anak selengkapnya : http://news.unair.ac.id/2021/07/21/pakar-unair-dorong-pentingnya-ajarkan-pendidikan-seksual-pada-anak/

Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *